Sabtu, 06 September 2014

Karya Ilmiah EKSISTENSI BUDAYA MACCERA’ TAPPARENG SEBAGAI BENTUK MENJAGA KELESTARIAN AIR DANAU TEMPE OLEH MASYARAKAT TANCUNG



EKSISTENSI BUDAYA MACCERA’ TAPPARENG SEBAGAI BENTUK MENJAGA KELESTARIAN AIR DANAU TEMPE OLEH MASYARAKAT TANCUNG
Penulis  : Annisa Eka Handayani
SMA NEGERI 1 MANIANGPAJO
Jalan Poros Pare No. 3 Anabanua

ABSTRAK

          Dalam kehidupan sehari-hari, manusia sangat bergantung pada ketersediaan air di bumi. Bila musim kemarau tiba, banyak sumber air menjadi kering dan makhluk hidup terutama manusia menjadi kekurangan air. Tanpa manusia sadari, hal itu merupakan ulah dari perbuatan mereka sendiri yang merusak kelestarian sumber daya air. Namun beda dengan masyarakat Tancung, mereka sangat menjaga kelestarian air di daerahnya, hal itu dilakukan  dengan tetap melestarikan suatu budaya warisan leluhur mereka yakni Budaya Maccera’ Tappareng.
          Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan dan pemahaman masyarakat Bugis Tancung tentang Budaya Maccera’ Tappareng dan untuk mengetahui pengaruh pelestarian Budaya Maccera’ Tappareng dalam menjaga kelestarian air Danau Tempe oleh masyarakat Bugis Tancung.
          Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dan kualitatif, yang dianalisis dengan menggunakan metode deskriptif analitik yang menggabungkan kombinasi data yang  dikumpulkan secara kuantitatif dan kualitatif
          Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, sebesar 81% responden menunjukkan sikap dan pengaruh yang tinggi dalam artian pelestarian budaya tersebut memberikan pengaruh yang positif terhadap upaya pelestarian sumber daya air. Sedangkan, 12% yang menunjukkan sikap dan pengaruh yang sedang. Dan 7% responden yang menunjukkan sikap dan pengaruh yang rendah terhadap pelestarian Budaya Maccera’ Tappareng ini.
          Kesimpulan dari penelitian ini adalah Pelestarian Budaya Maccera’ Tappareng dalam kehidupaan masyarakat Tancung yang tegas, efektif dalam menekan dan mengekang keinginan masyarakat untuk melakukan tindakan perusakan air dapat ditekan dan memberikan pengaruh positif bagi  kelestarian dan ketersedian sumber daya air di Desa Tancung.



Kata Kunci : Budaya Maccera’ Tappareng








EKSISTENSI BUDAYA MACCERA’ TAPPARENG SEBAGAI BENTUK MENJAGA KELESTARIAN AIR DANAU TEMPE OLEH MASYARAKAT TANCUNG
Penulis : Annisa Eka Handayani
SMA NEGERI 1 MANIANGPAJO
Jalan Poros Pare No. 3 Anabanua

Ringkasan Makalah

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Seperti yang kita ketahui, kehidupan manusia tidak terlepas dari kebutuhan air, kebutuhan pun terus meningkat, dan menuntut ketersediaan air yang banyak pula. Sementara itu pencemaran air terus berlangsung, ancaman krisis air pun menghantui masa depan manusia. Yang tanpa mereka sadari adalah akibat dari perbuatan mereka sendiri yang merusak kelestarian sumber daya air.. Namun nan jauh di sana, ternyata masih ada kawasan yang tetap menjaga kelestarian air dan sangat bertolak belakang dengan keadaan saat ini. Kawasan ini berada di Kecamatan Tanasitolo, Kabupaten Wajo, disana hidup dan menetap masyarakat adat Bugis Tancung.  Masyarakat adat Bugis Tancung ini menjaga sumber daya air secara lestari. Mereka melestarikan suatu budaya yang mereka yakini dapat menjaga kelestarian sumber daya air yang berada di kawasan mereka khususnya air yang berada di Danau Tempe, budaya itu adalah Budaya Maccera’ Tappareng. Namun bagaimanakah pengaruh pelestrain Budaya Maccera’ Tappareng dalam menjaga kelestarian air Danau Tempe, hal itulah yang melatarbelakangi kami melakukan penelitian ini.
Rumusan Masalah
1.      Bagaimanakah pengetahuan dan pemahaman masyarakat Bugis Tancung tentang  Budaya Maccera’ Tappareng ?
2.      Bagaimanakah pengaruh pelestarian Budaya Maccera’ Tappareng dalam menjaga kelestarian air Danau Tempe oleh masyarakat Bugis Tancung ?
Tujuan dan Sasaran
a.  Tujuan
1.     Untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan dan pemahaman masyarakat Bugis Tancung tentang Budaya Maccera’ Tappareng.
2.     Untuk mengetahui pengaruh pelestarian Budaya Maccera’ Tappareng dalam menjaga kelestarian air Danau Tempe oleh masyarakat Bugis Tancung.
b.  Sasaran
     Adapun sasaran dari penelitian ini adalah tersedianya data/informasi tentang kearifan lokal masyarakat Bugis Tancung dalam hal ini adalah pelestarian Budaya Maccera’ Tappareng di Desa Tancung yang dapat dijadikan solusi terhadap ketersediaan dan kelestarian sumber daya air di sana.
METODOLOGI PENELITIAN
      Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dan kualitatif, yang dianalisis dengan menggunakan metode deskriptif analitik yang menggabungkan kombinasi data yang  dikumpulkan secara kuantitatif dan kualitatif
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAAN
      Sebesar 81% responden menunjukkan sikap dan pengaruh yang tinggi dalam artian responden menunjukkan sikap yang positif terhadap pelestarian Budaya Macera Tappareng. Dalam hal ini, pelestarian budaya tersebut memberikan pengaruh yang positif terhadap upaya pelestarian sumber daya air Danau Tempe. Sedangkan, 12% yang menunjukkan sikap dan pengaruh yang sedang. Dan 7% responden yang menunjukkan sikap dan pengaruh yang rendah terhadap pelestarian Budaya Maccera’ Tappareng ini.
KESIMPULAN
1.     Masyarakat Tancung sampai saat ini bertahan dan tetap melestarikan Budaya Maccera’ Tappareng dalam kehidupan masyarakat yang menunjukkan sikap sederhana, bersyukur, tidak berlebihan, serta penghormatan mereka terhadap paratiwi (penghuni air) yang senantiasa menjaga air, dikarenakan tumbuhnya persepsi dan cara pandang yang positif tentang pelestarian budaya tersebut
2.     Pelestarian Budaya Maccera’ Tappareng dalam kehidupaan masyarakat Tancung yang tegas, efektif
3.     Dalam menekan dan mengekang keinginan masyarakat untuk melakukan tindakan perusakan air dapat
ditekan dan memberikan pengaruh positif bagi  kelestarian dan ketersedian sumber daya air di Desa Tancung.

DAFTAR PUSTAKA
Hamid, H. Abu. 2006. Kebudayaan Bugis. Makassar: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sulawesi Selatan.
Latif, Halilintar. 2005. Kepercayaan Asli Bugis di Sulawesi Selatan. Disertasi. Makassar
PPLH, TIM. 2008. Kalender Lingkungan Hidup. Jakarta Timur: Rizky Grafis.
Suhardi. 2011. Manajemen Sumber Daya Air. Makassar
Sundjaya. 2008. Dinamika Kebudayaan. Jakarta Timur: Nobe.
Karina, Nadya. “Kebudayaan Suku Bugis”.
                http://nadyakarina18.blogspot.com/ (diakses pada tanggal 18 Maret 2014)

Yusuf. “

http://danau-tempe.blogspot.com/2010/01/maccera-tappareng.html (diakses pada tanggal 18 Maret 2014).

maccera tappareng ritual menghormati mahluk penghuni danau tempe”.

                http://southcelebes.wordpress.com/2008/08/12/maccera-tappareng-ritual-menghormati-mahluk-penghuni-danau-tempe/ (diakses pada tanggal 19 Maret 2014).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar