Sistem Gerak Pada Manusia (Rangka dan Otot)
Manusia dalam kesehariannya banyak
melakukan aktivitas seperti bekerja, berlari , berjalan, duduk dan
berdiri. Untuk melakukan kegiatan tersebut tubuh manusia ditunjang
dengan adanya rangka. Rangka terdapat di dalam tubuh manusia. Rangka
manusia dewasa dibangun oleh 206 ruas tulang dengan bentuk dan ukuran
yang bervariasi sesuai dengan fungsinya. Dengan adanya rangka, maka
manusia termasuk ke dalam kelompok vertebrata.
Rangka berfungsi sebagai:
1. penyangga dan penunjang tubuh
2. pelindung organ dalam dan memberi bentuk tubuh
3. alat pergerakan pasif dan tempat otot melekat
4. tempat pembentukan sel darah (hematopoiesis)
5. tempat penyerapan dan penglepasan kalsium
Bentuk
tubuh manusia tidak terlepas dari peran rangka. Tinggi badan
seseorang dipengaruhi oleh panjang dan ukuran tulang-tulang penyusun
tubuhnya. Tulang dibantu dengan adanya otot dan persendian, maka tubuh
manusia dapat bergerak. Sebagian besar pembentukan sel darah juga
terjadi di dalam sumsum tulang. Tulang juga merupakan organ yang
mengandung mineral kalsium paling banyak diantara organ tubuh lainnya.

Rangka manusia dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok besar yaitu:A. APENDIKULER, B. AKSIAL.
A. APENDIKULER
Rangka
apendikuler merupakan kelompok tulang yang menyusun anggota gerak atas
dan bawah. Rangka apendikuler terdiri atas 126 ruas tulang.
Rangka apendikuler tersusun atas:
1. Anggota gerak atas.
Tulang-tulang pembentuknya antara lain:
a. Tulang gelang bahu
Terdiri
atas tulang belikat (skapula) dan tulang selangka (klavikula). Tulang
belikat berbentuk seperti segitiga pipih dan bersendian dengan tulang
lengan atas (humerus). Tulang selangka pada ujung bagian depan melekat
pada tulang dada (sternum). Tulang gelang bahu berjumlah total 4
tulang.
b. Tulang lengan atas (humerus).
Berbentuk
seperti pipa dengan bonggol di setiap ujungnya. Pada bagian bawah
memiliki dua bonggol yang bersendian dengan tulang lengan bawah (hasta
dan ulna). Pada bagian atas bersendian dengan tulang belikat (skapula).
Terdapat 2 tulang lengan atas pada tubuh manusia.
c. Tulang lengan bawah.
Terdiri
atas tulang hasta (ulna) dan tulang pengumpil (radius). Bagian ujung
tulang hasta merupakan siku tangan sedangkan bagian bawahnya merupakan
tempat terdapatnya jari kelingking. Bagian ujung atas tulang pengumpil
bersendian dengan tulang humerus sedangkan bagian bawahnya merupakan
tempat terdapatnya tulang ibu jari (jempol). Kedua ujung bawah tulang
lengan bawah bersendian dengan tulang pergelangan tangan (karpal).
Jumlah total ruas tulang lengan bawah berjumlah 4 ruas tulang.
d. Tulang pergelangan tangan (karpal).
Tulang
pergelangan tangan berukuran pendek dan merupakan penghubung antara
tulang lengan bawah dengan tulang telapak tangan (metakarpal). Tulang
pergelangan tangan pada masing-masing tangan berjumlah 8 ruas tulang.
e. Tulang telapak tangan (metakarpal).
Tulang telapak tangan berukuran pendek
dan merupakan penghubung antara tulang pergelangan tangan dengan
tulang-tulang jari tangan (phalanges). Tulang telapak tangan pada
masing-masing tangan berjumlah 5 ruas tulang.
f. Tulang-tulang jari tangan (phalanges).
Tulang-tulang jari tangan berukuran pendek dan berbonggol. Pada masing-masing tangan berjumlah 14 ruas tulang.
2. Anggota gerak bawah.
Tulang-tulang pembentuknya antara lain:
a. Tulang gelang panggul (pelvis)
Tulang
gelang panggul merupakan gabungan dari 6 tulang yaitu 2 tulang usus
(ilium), 2 tulang duduk (ischium) dan 2 tulang kemaluan (pubis).
Tulang gelang panggul berbentuk pipih. Pada perempuan lubang yang
terbentuk antara ilium, ischium, dan pubis lebih lebar dan dalam
dibandingkan dengan laki-laki. Hal itu berperan ketika mengandung bayi
dan melahirkan.

b. Tulang paha (femur).
Tulang
paha berbentuk seperti pipa panjang yang berbonggol di setiap
ujungnya. Ujung atas bersendian dengan tulang gelang panggul,
sedangakan ujung bagian bawah bersendian dengan tulang kering (tibia)
dan tulang tempurung lutut (patela). Tulang paha merupakan tulang
terpanjang, terkuat, dan terberat diantara tulang tubuh lainnya.
Tulang paha berjumlah total 2 tulang.
c. Tulang kering (tibia) dan tulang betis (fibula).
Tulang kering berukuran lebih
besar daripada tulang betis. Letak tulang kering terdapat lebih di
bagian depan dari tulang betis. Ujung bagian atas tulang kering
bersendian dengan tulang paha dan ujung bawahnya bersendian dengan
tulang pergelangan kaki (tarsal). Pada masing-masing kaki terdapat 1
tulang kering dan 1 tulang betis.
d. Tulang pergelangan kaki (tarsal).
Tulang
pergelangan kaki berukuran pendek. Tulang ini terdapat diantara
tulang tibia dan tulang telapak kaki. Jumlah tulang ini Pada
masing-masing kaki berjumlah 7 tulang.
e. Tulang telapak kaki (metatarsal)
Tulang
telapak kaki terletak diantara tulang pergelangan kaki dan tulang jari
kaki. Tulang ini berjumlah 5 tulang pada masing-masing kaki.
f. Tulang-tulang jari kaki (phalanges)
Tulang-tulang jari kaki berukuran pendek dan berbonggol. Pada masing-masing kaki berjumlah 14 tulang.

B. AKSIAL
Rangka
aksial merupakan kelompok tulang yang terletak di sumbu tubuh. Rangka
aksial berjumlah 80 tulang. Rangka aksial terdiri atas:
1. Tulang tengkorak (skull)
2. Tulang belakang (vertebra)
3. Tulang rusuk (ribs)
4. Tulang dada (sternum)
1. Tulang tengkorak (skull)
Tulang
tengkorak membentuk kepala seseorang. Tulang ini merupakan kepingan
tulang pipih berongga yang saling berhubungan. Tulang tengkorak manusia
terdiri atas 22 tulang. Tulang tersebut terbagai menjadi tulang
bagian kepala (kranial) dan bagian wajah (fasial). Tulang kranial
membentuk tempurung dan berfungsi melindungi organ di dalamnya, yaitu
otak. Tulang fasial membentuk rongga mata, rongga hidung, wajah
seseorang. Tulangini berfungsi melindungi mata serta organ mulut dan
bagian dalam hidung.
Tulang bagian kepala terdiri atas:
a. Tulang kepala belakang (osipital)
Tulang osipital merupakan tulang kepala bagian belakang. Tulang ini hanya berjumlah 1.
b. Tulang ubun-ubun (parietal)
Tulang ubun-ubun terletak dibagian atas sampai kesamping kepala. Tulang ini berjumlah 2 buah.
c. Tulang dahi (frontal)
Tulang dahi terletak di bagian depan (muka atas). Tulang ini berjumlah 1 buah.
d. Tulang pelipis (temporal)
Tulang pelipis terletak di bagian kepala samping belakang. Tulang ini berjumlah 2 buah.
e. Tulang baji (sphenoid)
Tulang baji terletak di bagian kepala samping depang. Tulang ini berjumlah 1 buah.
f. Tulang tapis (ethmoid)
Tulang ethmoid terletak di bagian dalam rongga kepala. Tulang ini berjumlah 1 buah.
Tengkorak
manusia jika dilihat dari bagian bawah akan terlihat tonjolan mastoid
dan foramen magnum (suatu rongga tempat sumsum tulang belakang
berhubungan dengan otak).
Tulang
bagian kepala (kranial) tidak dapat digerakkan karena merupakan sendi
mati (tidak dapat bergeser). Pada bayi, tulang tengkorak belum bersatu
sepenuhnya dan memiliki daerah lunak (soft spot) atau
fontanela. Daerah lunak ini tersusun atas jaringan penghubung
fibrosa. Pada kelahiran normal, tengkorak bayi dapat saling tumpang
tindih sehingga dapat menelusup keluar dari lubang sempit. Seiring
dengan pertumbuhannya, tengkorak bayi akan bersatu dan fontanela akan
hilang perlahan seiring dengan mengerasnya jaringan penghubung fibrosa.
Tulang bagian wajah (fasial) terdiri atas atas:
a. Tulang rahang atas (maksila)
Tulang rahang atas merupakan tempat terdapatnya gusi dan gigi bagian atas. Tulang ini berjumlah 2 buah.
b. Tulang rahang bawah (mandibula)
Tulang
rahang bawah berjumlah 1 buah. Dengan adanya otot rahang, tulang ini
dapat bergerak sehingga mulut kita dapat terbuka dan tertutup.
c. Tulang hidung (nasal)
Tulang hidung terdapat di rongga hidung dan berjumlah 2 buah.
d. Tulang pipi (zigomatik)
Tulang pipi membentuk pipi seseorang. Tulangini berjumlah 2 buah.
e. Tulang air mata (lakrimal)
Tulang air mata terdapat di dalam rongga mata. Tulang ini berjumlah 2 buah.
f. Tulang langit-langit (vomer)
Tulan langit-langit berjumlah 1 buah.
g. Tulang palatin
Tulang palatin berjumlah 2 buah.
h. Tulang konka inferior (inferior nasal cocha)
Tulang konka inferior terletak di dalam rongga hidung. Tulang ini berjumlah 2 buah.
Tulang
bagian wajah yang dapat digerakkan hanya tulang rahang bawah terhadap
tulang rahang atas, misalnya ketika kita berbicara atau makan.
Beberapa tulang yang terdapat di tengkorak bagian dalam dan berhubungan dengan indera pendengaran yaitu:
a. Tulang martil (maleus)
Tulang martil berlekatan dengan gendang telinga dan tulang landasan. Dalam setiap telinga terdapat 1 tulang martil.
b. Tulang landasan (inkus)
Tulang landasan terletak diantara tulang martil dan tulang sanggurdi. Terdapat 1 tulang landasan di setiap telinga.
c. Tulang sanggurdi (stapes)
Tulang
sanggurdi berbentuk seperti garputala dan berfungsi menghubungkan
telinga tengah dengan telinga dalam (koklea). Terdapat 1 tulang
sanggurdi pada setiap telinga.
Ketiga tulang tersebut termasuk dalam bagian telinga tengah.
2. Tulang belakang (vertebra)
Sebagai
anggota vertebrata, manusia memiliki tulang belakang (vertebra).
Tulang belakang terletak di tengah tubuh manusia. Tulang ini berfungsi
penting untuk menopang badan, sebagai tempat melekatnya tulang rusuk
dan melindungi organ dalam tubuh. Peran tulang belakang sangat vital
karena selain sebagai penopang tubuh, tulang ini juga merupakan tempat
terdapatnya saraf utama tubuh.
Tulang belakang terdiri atas 33 ruas tulang dan terbagi menjadi 5 bagian, antara lain:
a. Ruas tulang leher (vertebra servik).
b. Ruas tulang punggung (vertebra torak).
c. Ruas tulang pinggang (vertebra lumbar).
d. Ruas tulang kelangkang (sacrum).
e. Ruas tulang ekor (coccyx).
a. Ruas tulang leher (vertebra servik).
Terdapat
7 ruas tulang leher dengan ruas pertama adalah tulang atlas. Tulang
atlas berfungsi untuk menunjang tengkorak. Ruas kedua adalah tulang
pemutar (aksis). Adanya tulang atlas dan aksis memungkinkan kepala
untuk berputar. Ruas ketiga sampai ruas ketujuh memiliki bentuk yang
mirip dan tidak bersendian dengan tulang rusuk.

b. Ruas tulang punggung (vertebra torak).
Tulang
punggung berjumlah 12 ruas dengan bentuk yang hampir serupa. Tiap
ruas tulang punggung memiliki badan tulang dengan tonjolan tulang ke
kiri dan ke kanan sebagai tempat persendian dengan tulang-tulang rusuk
(ribs). Badan tulang ini berlekatan dengan lengkung vertebra yang
melindungi sumsum tulang belakang. Diantara ruas tulang belakang
terdapat tulang rawan (kartilago).
Berujumlah
5 ruas tulang. Tulang pinggang merupakan ruas tulang belakang yang
paling kuat dan besar dibandingkan ruas tulang belakang lainnya.
Bentuknya hampir serupa dengan ruas tulang punggung, namun tidak
bersendian dengan tulang rusuk.
d. Ruas tulang kelangkang (sakrum).
Sakrum
merupakan gabungan 5 ruas tulang yang bersatu. Tulang ini bersendian
dengan tulang gelang panggul, ruas tulang pinggang terakhir dan tulang
ekor.
e. Ruas tulang ekor (coccyx).
Tulang
ekor merupakan vertebra terakhir. Tulang ekor atau coccyx adalah
gabungan 4 ruas tulang yang bersatu. Tulang ini bersendian dengan
tulang kelangkang.
Diantara
tulang-tulang vertebra terdapat cakram invertebra. Cakram invertebra
merupakan tulang rawan yang keras di luar namun lunak di dalam. Tulang
ini berfungsi sebagai peredam getaran dan pelindung vertebra.
3. Tulang rusuk (ribs)
Tulang
rusuk berbentuk pipih dan panjang melengkung. Bagian belakang tulang
rusuk berhubungan langsung dengan ruas tulang punggung (vertebra
torak). Tulang rusuk berjumlah 12 pasang tulang, terdiri atas 7 pasang
rusuk sejati, 3 pasang rusuk palsu, dan 2 pasang rusuk melayang.
Bagian
depan tulang rusuk sejati melekat pada tulang dada (sternum). Tulang
rusuk palsu pada bagian belakang melekat pada tulang punggung (vertebra
torak), sedangkan di bagian depan melekat pada tulang rusuk
diatasnya. Tulang rusuk yang paling melengkung adalah tulang rusuk
kesembilan. Tulang rusuk tersusun teratur sesuai dengan perlekatannya
dengan tulang belakang. Ruangan diantara tulang rusuk disebut intercostal spaces.
Tulang
rusuk melayang hanya bersendian dengan tulang punggung dan tidak
bersendian dengan tulang dada, oleh karena itu seperti tampak
melayang. Ukuran tulang rusuk melayang lebih pendek dibandingkan
dengan rusuk yang lain.
4. Tulang dada (sternum)
Tulang
dada terletak di bagian depan tubuh dan berjumlah 1 ruas tulang.
Tulang dada terdiri atas bagian hulu, badan dan taju pedang. Tulang ini
merupakan perlekatan bagian depan dari 7 pasang tulang rusuk sejati.
Tulang dada, tulang punggung dan tulang rusuk membentuk rongga dada (ribs cage) dan berfungsi melindungi organ-organ didalamnya serta membantu dalam pernafasan.
HUBUNGAN ANTAR TULANG (SENDI)
Daerah
pertemuan antar tulang disebut persendian. Pertemuan tersebut umumnya
disatukan oleh ligamen atau berkas-berkas jaringan penghubung (connective tissue).
Serabut penghubung yang paling pendek disebut persendian fibrosa.
Contohnya seperti yang terdapat antara gigi dengan tulang rahang.
Persendian
yang tersusun atas jaringan kartilago antara lain terdapat diantara
tulang belakang, tulang rusuk, dan tulang dada. Persendian ini
memungkinkan terjadinya sedikit gerakan, contohnya dalam pernafasan
dada.
Adanya bantalan jaringan
kartilago pada persendian sinovial seperti di lutut berfungsi dalam
meredam getaran. Pada daerah ini terdapat pula cairan sinovial yang
disekresikan oleh sel jaringan penghubung.
Umumnya terdapat 3 macam persendian, yaitu:
a. Sendi mati (sinartrosis)
b. Sendi kaku (amfiartrosis)
c. Sendi gerak (diartrosis)
a. Sendi mati (sinartrosis).
Sendi
mati merupakan sendi yang tidak dapat digerakkan karena
tulang-tulangnya sudah terkunci bersama. Contohnya pada tulang
tengkorak dan tulang pada gelang panggul. Sendi mati tersusun atas
jaringan penghubung fibrosa. Jaringan ini akan mengeras seiring
bertambahnya umur. Contoh yang paling mudah adalah adanya daerah lunak
(fontanela) pada bayi. Daerah ini menjadi keras sehingga tulang
tengkorak bersatu.
b. Sendi kaku (amfiartrosis)/ sendi geser.
Sendi yang memungkinkan adanya sedikit gerakan, misalnya pada tulang -tulang pergelangan tangan dan kaki.
c. Sendi gerak (diartrosis).
Sendi gerak memungkinkan terjadinya gerakan yang lebih bebas.
Macam-macam sendi gerak adalah sebagai berikut:
1. Sendi peluru.
Sendi
peluru terjadi antar bonggol tulang yang satu dengan lekukan tulang
yang lain. Sendi peluru memungkinkan terjadinya gerakan ke segala
arah. Contohnya antara tulang paha dengan gelang panggul atau antara
tulang lengan atas dengan gelang bahu
2. Sendi engsel.
Sendi
engsel terjadi antara bonggol tulang yang satu dengan ujung tulang
lain yang menyerupai alur. Sendi ini memungkinkan terjadinya gerakan
ke satu arah seperti engsel pintu. Contohnya tulang paha (femur)
dengan tulang kering (tibia) atau disebut sendi lutut; tulang lengan
atas (humerus) dengan tulang hasta (ulna) atau disebut sendi sikut.
3. Sendi putar.
Terjadi
antara ujung tulang yang berupa tonjolan masuk ke dalam lubang pada
tulang yang satunya lagi. Gerakan yang terjadi berupa rotasi /
perputaran. Contohnya tulang pemutar (aksis) dengan tulang atlas.
4. Sendi pelana.
Sendi
pelana memungkinkan terjadinya gerakan kedua arah. Gerakannya seperti
orang naik kuda diatas pelana Contohnya tulang ibu jari dengan telapak
tangan.
5. Sendi gulung/elipsoid.
Sendi
gulung terjadi antara permukaan oval tulang yang satu dengan lekukan
oval tulang yang lain. Contohnya pada tulang pergelangan tangan
(karpal) denga tulang pengumpil (radius).
Persendian dapat mengalami gangguan berupa radang sendi atau kelainan menurun yang disebut arthritis. Pada penyakit osteoarthritis,
jaringan kartilago pada persendian mengalami degenerasi. Pada
rheumatoid arthritis, membran sinovial meradang dan menebal. Terjadi
pula degenerasi jaringan kartilago dan pengapuran tulang. Penyakit ini
dapat dipacu oleh adanya infeksi bakteri atau virus. Mungkin juga
disebabkan secara genetik. Gejala penyakit ini umumnya tampak sebelum
seseorang berumur lima puluh tahun.
BENTUK TULANG
Bentuk tulang dapat bermacam-macam, namun secara umum bentuknya dapat dibagi menjadi:
a. Tulang panjang/pipa
Sebuah
tulang dapat termasuk ke dalam tulang panjang pada prinsipnya memiliki
ukuran panjang yang lebih daripada lebarnya. Tulang panjang umumnya
berbentuk seperti pipa. Pada tulang ini kita dapat melihat bagian dari
tulang seperti ujung tulang (epifise), bagian tengah tulang (diafise),
dan bagian diantara epifise dan diafise yang disebut metafise.
Tulang
panjang dapat tersusun atas tulang kompak, yaitu tulang dengan sel-sel
tulang (osteon) yang padat dan rapat. Namun, tulang panjang juga
dapat tersusun atas tulang berongga pada bagian ujungnya. Pada bagian
dalam tulang terdapat sumsum tulang yang merupakan tempat diproduksinya
sel-sel darah.
b. Tulang pendek
Tulang
pendek umumnya berbentuk seperti kubus. Tulang ini umumnya tersusun
atas tulang berongga dengan dilapisi oleh lapisan tipis tulang kompak.
Contoh tulang pendek yaitu pada tulang pergelangan tangan dan kaki.
c. Tulang pipih
Tulang
pipih berukuran tipis dan umumnya berbentuk pipih melengkung. Contoh
tulang pipih adalah tulang tengkorak dan tulang belikat.
d. Tulang tidak beraturan
Tulang
tidak beraturan memiliki bentuk selain ketiga tipe tulang sebelumnya.
Umumnya merupakan tulang berongga yang ditutupi oleh tulang kompak,
contohnya pada ruas tulang belakang.
JENIS TULANG
Berdasarkan sel penyusunnya tulang dapat terbagi menjadi dua jenis tulang, yaitu:
a. Tulang rawan (kartilago)
Tulang
rawan bersifat elastis dan berwarna lebih terang. Tulang rawan
tersusun oleh sel-sel tulang rawan (kondrosit) yang terletak di dalam
lakuna. Lakuna tersebut terletak di dalam matriks tulang. Tulang
rawan terdapat pada telinga luar, ruas antar tulang belakang, tulang
rawan pada saluran pernafasan, dan pada ujung hidung.
b. Tulang keras (osteon)
Tulang
keras bersifat tidak elastis dan berwarna lebih gelap. Tulang keras
tersusun atas osteosit (sel tulang yang telah matang) dan matriks,
serta di bungkus oleh periosteum. Osteosit berasal dari osteoblas (sel
tulang muda). Matriks tulang tersusun dari kalsium fosfat dan kalsium
karbonat sehingga bersifat keras. Matriks tulang yang tersusun padat
disebut tulang kompak sedangkan matriks tulang yang tersusun berongga
disebut tulang spons.
Tulang
kompak terdiri atas osteon yang tersusun rapat, lengkap dengan kanal
pembuluh darah dan saraf. Setiap kesatuan osteon itu disebut sistem
Havers. Tulang spons tersusun seperti jala-jala yang disebut
trabekula. Trabekula terletak mengelilingi ruangan kosong yang berisi
sumsum tulang.
PEMBENTUKAN TULANG
Proses
pembentukan tulang disebut osteogenesis atau osifikasi. Pembentukan
tulang dimulai oleh adanya aktivitas sel pembentuk tulang (osteoblas)
hingga terbentuk sel tulang yang matang (osteosit).
Selain
osteoblas dan osteosit, terdapat pula osteoklas. Osteoklas adalah sel
tulang yang dapat mensekresikan enzim untuk merombak sel tulang
menjadi ion-ion mineral (kalsium dan fosfor). Ion-ion tersebut akan
dilepaskan ke dalam darah dan berfungsi membantu dalam pengaturan kadar
kalsium darah.

KELAINAN BENTUK TULANG BELAKANG
Kelainan bentuk tulang belakang dapat terjadi karena pola duduk yang tidak benar. Beberapa diantaranya menyebabkan:
1. Skoliosis.
Bentuk tulang belakang melengkung ke kiri atau ke kanan.
2. Kifosis.
Bentuk tulang belakang melengkung ke belakang.
3. Lordosis.
Bentuk tulang belakang yang melengkung ke depan.
Pola
hidup sehat dengan memakan makanan yang kaya akan kalsium, vitamin D,
dan fosfat, serta berolah raga secara teratur dapat membantu
meningkatkan kepadatan tulang, mencegah osteoporosis (pengeroposan
tulang) dan osteoartritis (penyakit nyeri pada persendian).
SISTEM OTOT
Semua
pergerakan tubuh kita melibatkan otot. Otot merupakan alat gerak
aktif. Otot berfungsi membentuk tubuh, sebagai alat pergerakan,
menjaga kestabilan persendian,dan memproduksi panas tubuh. Dalam
kehidupan sehari-hari,kita mengenal otot sebagai daging. Otot
merupakan jaringan yang terdiri dari sel-sel otot.
Otot manusia dibentuk oleh tiga macam tipe otot, yaitu:
A. Otot polos
B. Otot lurik
C. Otot jantung
A. Otot polos.

Otot polos merupakan
otot yang gerakannya dipengaruhi oleh saraf otonom (tidak sadar),
berbentuk gelondong, ujungnya meruncing, berinti satu terletak ditengah
sel, bekerja lambat dan teratur. Otot polos terdapat pada dinding
usus, pembuluh darah, saluran kelamin, dinding rahim, dan saluran
ekskresi.
B. Otot lurik/otot rangka.

Otot lurik melekat
pada rangka sehingga disebut otot rangka. Gerakannya dipengaruhi oleh
saraf sadar, batasan sel-selnya tidak jelas, berbentuk silindris,
memiliki banyak inti di tepi sel, dan terdapat bagian terang gelap
(lurik) karena adanya protein otot (aktin dan meiosin). Otot rangka
menempel pada tulang dengan perantaraan urat (tendon). Jika tendon
melekat pada tulang yang bergerak disebut insersi, sedangkan jika
melekat pada tulang yang tidak dapat bergerak disebut origo.
Otot lurik mampu menggerakan tulang karena dapat berkontraksi (memendek) dan memanjang (relaksasi).
C. Otot jantung.

Otot jantung terletak
di jantung. Berbentuk silindris yang bercabang-cabang dan memiliki
inti di tengah serabut. Gerakan otot jantung dipengaruhi oleh saraf
tidak sadar (otonom). Otot ini secara khusus hanya membentuk organ
jantung.
KERJA OTOT
Otot
bekerja karena memiliki kemampuan untuk mengkerut (kontraksi) dan
mengembang kembali (relaksasi). Otot akan berkontraksi bila ada
rangsang yang mengenai sel otot tersebut. Kerja otot dapat dibedakan
menjadi dua, yaitu:
1. Otot antagonis.
Otot antagonis bekerja secara berlawanan. Contohnya antara lain:
a. Gerakan otot ekstensor (meluruskan) pada otot bisep dan gerakan otot fleksor (membengkokkan) pada otot trisep.
b. Gerakan otot abduktor (menjauhi badan) dan otot adduktor (mendekati badan) pada gerakan tangan kesamping badan
c. Gerakan otot supinator (menengadahkan) dan otot pronator (menelungkup) pada gerakan tangan menelungkup dan menengadah
d. Gerakan otot depressor (menurunkan) dan otot elevator (menaikkan) pada gerakan mengangkat bahu ke atas
2. Otot sinergis.
Otot sinergis bekerja secara bersama-sama (mengerut dan berkontraksi). Contohnya otot leher pada waktu memutar kepala.
BAGIAN-BAGIAN OTOT
Suatu otot terdiri atas bagian-bagian antara lain:
a. tendon
b. serabut otot
c. epimisium
d. perimisium
e. endomisium
f. fascicle
g. serabut otot
i. nukleus
j. miofibril
k. sarkomer
l. aktin
KELOMPOK OTOT
Otot menyusun sekitar 40 % dari berat badan seseorang. Terdapat empat kelompok otot tubuh antara lain:
a. otot kepala dan leher
b. otot badan
c. otot anggota pergerakan atas
d. otot anggota pergerakan bawah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar